santri

MENCIPTAKAN KONDISI AGAR SANTRI TIDAK MELANGGAR LEBIH UTAMA DARIPADA MENGHUKUM SANTRI YANG MELANGGAR

Dalam seminar kepengasuhan kita sering menyampaikan bahwa tugas sebagai guru adalah menciptakan kondisi, mencari solusi agar santri tidak melanggar. Kehidupan di pesantren tidak terlepas dari norma-norma sebagai petunjuk dalam menjalani masa pendidikan baik itu berlaku untuk guru maupun bagi setiap anak didik pada umumnya. Dalam norma tersebut terdapat kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat tentang apa saja […]

SATU ONS AKSI LEBIH BAIK DARI PADA SATU TON TEORI

Mungkin kalimat ini terlalu ekstrem dan terdengar begitu sangar, pada kesempatan ini saya ingin mengajak kepada teman-teman, guru-guru, adik-adik murid agar kita bertindak, agar kita berbuat, agar kita melakukan. Kita pernah mendengar pepatah mengatakan “Tong kosong nyaring bunyinya” peribahasa ini bermakna orang yang banyak bicara tapi tidak mau melakukan, banyak teori namun tindakan kurang. Maka […]

Burung Walet Tidak Hinggap Di Rumah Atau Gubuk Yang Reyot

Ketika memasuki masa-masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami di Aceh, banyak fasilitas baru diberikan kepada korban yang terdampak. Ada seorang dokter yang mendapat fasilitas Kesehatan baru. Ada juga yang mendapat mobil baru. Di sebuah obrolan terdengar pernyataan galau seorang teman, kurang lebih begini nadanya “Dia yang sudah punya mobil malah dapat mobil. Sedangkan kita yang […]

Bullying, Mengapa Bisa Terjadi?

Artikel kepengasuhan DEA #11. Bullying, Mengapa Bisa Terjadi? Bullying atau dalam bahasa Indonesia disebut perundungan, penindasan, pengucilan selalu menjadi pembahasan dalam 10-15 tahun terakhir. Sebelum itu, kata bully belum populer walaupun secara praktik sudah ada. Orang tua yang hendak mendaftarkankan anaknya ke pesantren sering menanyakan kepada pengasuh, “ustadz disini sering tejadi bully nggak?” Hal itu […]

Berani Mengakui Kesalahan

Artikel kepengasuhan DEA #10. Berani Mengakui Kesalahan. Sebagai guru/pengasuh, tidak selamanya dalam posisi yang benar. Adakalanya kita melakukan kesalahan atau salah dalam memutuskan. Mengakui kesalahan di hadapan santri/murid tidak akan menurunkan wibawa seorang guru. Ada sebuah video pendek mengisahkan tentang seorang murid yang biasa datang terlambat. Jam sudah menunjukan 7.15 saat murid itu masuk kelas, […]

Hidup Di Bawah Naungan Bel

Artikel kepengasuhan DEA #8. Hidup Di Bawah Naungan Bel. Judul di atas mungkin tidak asing di kalangan teman-teman yang pernah menjadi santri. Jaros, atau bisa kita sebut bel. Ada bel bangun tidur,jam makan, berangkat sekolah, bahkan bel 3 tahap menuju adzan untuk shalat lima waktu. Dalam sehari kita sekurang-kurangnya ada 20 kali bel berbunyi. Fungsi […]

Pelanggaran Berawal Dari Tidak Hadirnya Guru

Artikel kepengasuhan DEA #7. Pelanggaran Berawal Dari Tidak Hadirnya Guru. Pada sesi diskusi training DEA akademi, kami sering mendapatkan pertanyaan tentang pelanggaran santri di pondok pesantren atau ma’had. Ada kasus perkelahian antara kakak kelas dan adik kelas. Ditemukan santri merokok pada aktifitas out door (sepak bola di lapangan kampung). Ada laporan santri membuang makanan di […]

Bukan Karena Guru Tak Mau

Artikel kepengasuhan DEA #6. Bukan guru tidak mau bekerja tapi ia tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Quote tersebut menggambarkan keadaan guru baru yang diterjunkan untuk mengasuh santri. Setiap tahun ajaran baru, pesantren menambah tenaga guru baru. Guru wiyata bhakti yang selesai bertugas satu tahun digantikan dengan yang baru lulus untuk setahun berikutnya. Guru wiyata […]

Mendidik Seperti Menerbangkan Layang-Layang

Artikel kepengasuhan DEA #4. Mendidik Seperti Menerbangkan Layang-Layang. Tarik kencang agar terbang tinggi. Ulur benang agar tidak putus. Kita, baik sebagai guru atau sebagai orangtua, yang memiliki tugas mendidik generasi-generasi yang akan datang ibarat menerbangkan layang-layang. Artinya jika kita terus tarik ketat, maka layang-layang itu akan putus. Namun untuk membentuk kedisiplinan, kita perlu menarik layang-layang […]

Kafa Institute Adalah mitra terpercaya dalam membangun SDM yang berkualitas dengan nilai-nilai Islami, profesional, dan berdaya guna baik secara pribadi maupun organisasi

Chat WhatsApp
Chat