Kalimat ini tercetus sekitar tiga atau empat tahun yang lalu. Waktu itu, saya bersama teman-teman datang ke sebuah lembaga pendidikan. Di situ kami melihat sebuah keanehan yang seharusnya tidak terjadi di Lembaga pendidikan. Apa itu? Saat kita berbincang soal visi-misi dan progam yang dijalankan model apa, orang-orang yang bertanggung jawab di lembaga itu kebingungan. Enggak tahu ingin mengerjakan progam yang seperti apa. Ditambah lagi pimpinannya bingung dalam dalam mewujudkan progam-progam yang harusnya sudah lazim di lembaga-lembaga pendidikan.

Saat itu, teman dengan spontan mengatakan kepada saya, “Wah kita jadi bingung juga ni melihat orang bingung,” teman mengeluarkan kata-kata seperti itu. Lantas saya menimpali perkataannya dengan sebuah ungkapan yang menjadi judul tulisan ini, “Guru kreatif tidak bingung menghadapi orang bingung. Sebab, orang kreatif selalu punya ide untuk menghadapi setiap orang,”

Jika di sekeliling kita terdapat orang seperti ini, maka idenya langsung muncul untuk mengatasi orang yang demikian.  Misalnya, kita punya teman yang agak malas (maaf mungkin terdengar kasar) maka langkah yang harus kita tempuh dulu adalah mencari ide bagaimana menghadapi orang tersebut, atau bagaimana kita bertindak agar orang ini mau berbuat sesuatu. Bagaimana menggerakkan dia agar hilang rasa malasnya.

Orang kreatif itu memiliki rasa selalu ingin tahu. Dia sangat terbuka terhadap informasi apa pun. Maka tak heran, mereka mampu melihat suatu hal dengan cara pandang yang berbeda dan dapat menyelesaikan sesuatu dengan cara-cara yang unik.

Sesuatu yang tidak berguna dilihat orang lain, tapi ia mampu mengubah yang tidak berguna itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tidak sulit bagi dia untuk mengendalikan murid nakal menjadi murid yang berprestasi berbudi luhur di masa depan.

Jadi, kita sebagai guru kreatif, jangan bingung menghadapi orang bingung. Selalu dapatkan ide, selalu dapatkan sesuatu karena pasti ada sesuatu dibalik sebuah kejadian.  Misalnya, ada guru atau murid yang datang terlambat maka kita harus berpikir bagaimana kedepannya agar tidak terlambat lagi. Maka kalau ada orang yang kurang produktif atau waktunya sering tidak bermanfaat,  atau bahkan banyak nganggurnya, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa dia tidak bisa diajak untuk berkontribusi. Sebab, bisa jadi gara-gara orang itulah kita selalu berpikir kritis. Gara-gara ada yang seperti itu, kita dapat ide untuk melahirkan sebuah gagasan. Tinggal seberapa kreatifnya kita dalam melibatkan dia dalam beramal. Sekali lagi, guru kreatif tidak bingung menghadapi orang bingung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini