Artikel kepengasuhan DEA #22. Pesantren bersih tanpa cleaning service, mungkinkah?

Sore itu kami kedatangan tamu rombongan guru-guru sebuah pesantren dari Jawa Tengah.

Mereka sengaja datang ke Jawa Barat untuk melihat langsung pesantren yang kami kelola waktu itu.

Setelah beberapa saat beramah tamah, tibalah waktu shalat maghrib. Kami mengerjakan shalat maghrib bejamaah di masjid pesantren.

Usai shalat kita lanjut makan malam di ruang tamu.

Seperti biasa, tamu kami ajak jalan-jalan melihat langsung kondisi asrama.

Kami berjalan dari satu kamar ke kamar lain sembari menjawab pertanyaan dari anggota rombongan yang penasaran dengan pengelolan asrama santri.

Salah satu ustadz bertanya kepada kami, “Kok kamar bisa bersih dan rapi seperti ini? Memang SPP per bulannya berapa ustadz?”

Ustadz tersebut mengira kami mempekerjakan cleaning service untuk membersihkan dan merapikan kamar asrama.

Tidak heran jika ia bertanya nominal SPP yang dibayar per bulan oleh wali santri.

Nominal SPP di pesantren kami saat itu tidak memungkinkan untuk menggaji cleaning servis.

Sementara kebersihan dan kerapian kamar selalu menjadi kebutuhan bersama.

Apa yang kami lakukan agar kebersihan dan kerapian senantiasa terjaga di lingkungan asrama dan pesantren secara umum?

Berikut tips bersih dan rapi lingkungan tanpa cleaning servis

1. Edukasi bahwa kebersihan dan kerapian adalah citra diri seorang muslim

2. Tanamkan manajemen keuntungan hidup bersih dan rapi

3. Guru terus berusaha menjadi teladan dalam kebersihan dan kerapian

4. Membimbing santri cara membersihkan dan merapikan lingkungannya

5. Melakukan kontrol kebersihan dan kerapian

6. Mengulang-ulang pesan menjaga kebersihan dan kerapian

7. Memberikan apresiasi kepada guru/santri yang mampu menerapkan kebersihan dan kerapian

Tips di atas kami terapkan kepada diri kami sebagai pengelola, para guru pengasuh dan santri.

Alhamdulillah lingkungan kami bisa bersih dan rapi tanpa cleaning servis. Hari ini kami membagi pengalaman tersebut pada training Dormitory Educator Academy (DEA).

Tanpa cleaning servis, santri lebih memiliki kepekaan untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan.

Mereka juga terlatih untuk merawat keindahan dan kenyamanan lingkungannya.

Harapannya, mereka terbiasa dengan hal itu dan menjadi adab yang baik sebagai seorang muslim dan sebagai seorang anak saat mereka pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: Gedung (pasti) Lebih Murah dari pada Manusia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini