Hari-hari yang kita lalui saat ini adalah bagian dari masa yang akan datang. Saya ingin katakan kepada teman-teman, kalau kita menginginkan untuk menjadi hebat di hari esok maka hari ini adalah pecahan-pecahannya, hari ini adalah kepingan-kepingannya, hari ini adalah cicilan-cicilannya.
Masa depan adalah suatu yang nyata ada di depan kita. Seakan ia sedang melambai menyuruh kita untuk mendekat. Sungguh ia sangat dekat dengan kita. Lantas, tidakkah kita mempersiapkan masa depan dengan cicilan kebaikan saat ini?
Mungkin kita pernah menjumpai seseorang yang mengeluh dengan kondisinya, kenapa dulu saya seperti itu? Kepada dulu saya tidak melakukan itu? dan berbagai keluhan lainnya yang menyesali perbuatannya di masa lalu. Mereka sadar kegagalan yang dialami sekarang karena hal-hal buruk yang dicicilnya di masa lalu.
Intinya, sikap atau aktifitas apapun yang kita lakukan sekarang, itu akan menentukan bagaimana masa depan kita kelak. Semua itu akan berefek sesuai dengan apa yang kita cicil saat ini. Ia bagaikan cerminan yang memberikan gambaran “begini Lo masa depanmu, seperti yang terlihat saat ini” maka hanya orang yang mempersiapkan segalanya lah yang akan menuai hasil positif di masa depan.
Anda ingin Menjadi seorang penulis, maka hari inilah kepingan-kepingannya. Anda ingin menjadi seorang pembalap, maka hari ini adalah kepingan-kepingan yang membuat itu bisa terjadi di masa depan. Jadi, tidak ada orang yang muncul menjadi dirinya di masa sekarang, kecuali ada pecahan-pecahan yang di masa lalu atau ada kepingan-kepingan sebelumnya atau ada cicilan-cicilan sebelumnya.
Jadi, pikirkan sekarang juga, kita ingin menjadi apa pada masa yang akan datang?
Karena anda harus mengumpulkannya di hari ini, anda harus mencicilnya hari ini. Anda harus merangkai kepingan-kepingan tersebut. Apapun yang diinginkan itu, hari ini adalah cicilan masa lalu dan hari esok adalah cicilan hari ini.
Barakallahu fiikum! Semoga Allah Ta’ala membimbing kita agar bisa terus melakukan amal-amal positif.
