Anak-anakku sekalian, murid-muridku yang saya cintai….

Tidak ada orang di dunia yang tidak menginginkan sukses. Demikian juga dengan kita, tentu semuanya ingin sukses. Bukankah demikian?

Nah, di sini kita akan belajar salah satu di antara kunci kesuksesan yang paling mendasar. Yaitu, kunci untuk menjadi sukses kita harus melakukan hal-hal yang jarang atau bahkan tidak dilakukan oleh orang lain.

Salah satu quote yang sering kita sampaikan dalam berbagai acara seminar adalah “Raih Sukses dengan Melakukan Hal yang tidak Dilakukan Orang Lain” Ketika membaca quote ini, Sebagian kita mungkin akan terbawa ingatan sejarah kemenangan kaum muslimin dalam Perang Khandaq. Salah satu perang yang dipimpin langsung oleh baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.

Para sejarawan mencatat bahwa perang ini adalah salah satu peperangan yang sangat menegangkan, hingga memecahkan urat syaraf. Bagaimana tidak, tiga ribu pasukan umat Islam dan penduduk Madinah dikepung oleh sepuluh ribu tentara Ahzab gabungan kaum musyrikin Quraysh, Bani Ghathafan, Bani Fazarah, Bani Marrah, dan kabilah lainnya. Ketegangan semakin memuncak, ketika Yahudi Bani Quraidhah yang sebelumnya telah menandatangani perjanjian damai dengan Rasulullah, ingkar dan bersiap menyerang kaum muslimin dari belakang.

Tentunya, semua kita tahu alur cerita dari peristiwa bersejarah ini. Ide cemerlang salah seorang sahabat nabi, Salman Al Farisi yang mengusulkan untuk menggali parit, berhasil mengubah keadaan saat itu.

Di negerinya, Persia, Salman telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang. Begitu pun tentang siasat dan lika-likunya. Maka tampillah ia mengajukan sebuah usulan jenius kepada Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu suatu rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini.

Taktik perang dengan menggali parit itu bukan gaya perang yang ada di Arab. Berabad abad bangsa Arab sudah melakukan peperangan. Namun, selama peperangan itu berlangsung belum pernah ada ide seperti ini. Alhasil bagaimana? Dengan izin Allah, galian parit itu berhasil menjadi penyebab sebuah kemenangan.

Dr. Syauqi Abu Khalil dalam buku Athlas al-Târikh al-‘Arabi al-Islâmi (2005: 33) memberikan gambaran secara rinci mengenai kondisi parit. Menurut hitungan beliau, panjang parit: 5544 Meter. Lebar standarnya: 4,62 Meter. Sedangkan kedalamannya: 3,234 Meter.

Ya, sebuah kemenangan yang bermula dari sebuah ide cerdas dan tidak pernah dilakukan oleh orang Arab kala itu. Bahkan parit yang digali para Sahabat sangat mungkin melampaui kebiasaan yang dipraktikkan oleh orang Persia pada masanya. Jadi, wajib bagi seorang santri untuk melakukan hal-hal baru yang tidak dilakukan oleh orang lain.

Selain itu, kita juga tahu bagaimana kisah Muhammad al-Fatih dalam memperoleh kemenangan kala menaklukkan Kota Konstantinopel. Dengan izin Allah, melalui ide brilian Muhammad al-Fatih menaikkan 72 kapal melewati sebuah bukit, berhasil meraih kemenangan yang cukup gemilang.

Hal yang lebih dahsyat lagi dalam ide tersebut adalah semua kapal harus dilewati bukit dalam waktu satu malam. Caranya, mereka menebang pohon-pohon untuk dijadikan rel sebagai laluan kapal. Kemudian mereka mengoleskan minyak atau lemak binatang pada rel tersebut. Lalu kapal pun diseret oleh sejumlah pasukan.

Tentunya, ide dahsyat tersebut belum pernah dilakukan oleh orang lain. Sebab, biasanya orang-orang menjalankan kapal atau perahu melalui jalur laut alias butuh air untuk kapal agar bisa berlabuh. Namun, Muhammad al-Fatih justru melakukan sebaliknya, ia labuhkan kapal -kapal besar itu melalui jalur darat melewati bukit yang menanjak. Hasilnya kemenangan dapat diperoleh.

Jadi, anak-anak ku semuanya!

Untuk mencapai kesuksesan kalian harus lakukan apa yang tidak dilakukan oleh orang lain. Tentunya, sesuatu yang positif dan tidak menabrak batas-batas hukum syar’i. Atau bisa juga dengan cara melakukan sesuatu lebih maksimal dan lebih baik dibandingkan orang lain. Misalnya, ketika teman belajar satu jam, agar lebih baik maka anda harus belajar satu jam sepuluh menit. Bukan sebaliknya, ketika teman belajar anda malah tidak belajar. Ketika teman melakukan sebuah aktivitas, Bukan berarti anda meninggalkan aktivitas tersebut. Tapi, lakukan aktivitas tersebut dengan cara lain atau lebih baik dari yang dilakukan teman. Di dunia sekolah ataupun Pesantren banyak yang bisa kita lakukan yang tidak dilakukan oleh orang lain dan itu adalah kunci atau bagian dari kunci sukses. Maka bersegeralah lakukan sesuatu yang tidak orang lain lakukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini