
Training itu bagus. Seseorang sudah dapat ilmu, tapi kenapa belum bertindak? Di sinilah pentingnya peran dari seorang pemimpin/leader.
Tugas leader yang pertama adalah : Mengecek ilmu yang sudah diperoleh.
Setelah ikut training, tanyakan apa materinya, minta ia membagikan ke teman-temannya. Tanyakan juga bagaimana ia akan menjabarkan dan melaksanakannya. Orang itu kalau hanya disuruh, biasanya kurang tertarik untuk melakukan, Tapi kalau ditanya, dia akan memberi jawaban sekaligus memunculkan kesadaran untuk melaksanakannya.
Saya sering praktikkan hal ini. Misalnya saya datang ke tempat yang kotor. Kalau saya bilang, “Bersihkan!” mungkin dia akan bersihkan, tapi kalau saya tanya, “Menurut Anda ini bersih atau kotor?” dan dia menjawab “kotor”, lalu saya tanya lagi, “Menurut Anda apa yang harus dilakukan?” maka dia sendiri yang akan mengusulkan untuk membersihkan. Ini cara menumbuhkan kesadaran dengan bertanya, bukan sekadar menyuruh.
Kalau orang hanya melakukan karena disuruh, dia tidak punya alasan yang kuat. Tapi kalau dia melakukan karena sudah menyadari, dia punya dasar dan alasan yang akan membuatnya konsisten.
Sering kita melihat pemimpin hanya memberi instruksi. Saat instruksi berhenti, bawahan pun berhenti bekerja. Maka yang perlu dibiasakan oleh seorang leader adalah bertanya: “Bagaimana menurut Anda?” dan “Tindakannya bagaimana?” sehingga muncul alasan dan kesadaran dari dalam dirinya.
Jadi peran leader adalah mengecek ilmu yang sudah didapat, bertanya bagaimana penerapannya di lapangan, lalu mendampingi. Bukan hanya menginstruksikan, tetapi membangkitkan kesadaran lewat pertanyaan. Dengan begitu, kebiasaan baik akan terus berjalan meski tanpa disuruh.
Baarakallahufiikum