
Dalam setiap komunitas perlu ada seorang leader, perlu ada “orang tua” yang menjadi penentu arah.
Dalam kehidupan wajar ada perbedaan. Dalam organisasi, tidak semua orang sama. Cara berpikir dan cara pandang dipengaruhi pengalaman masing-masing. Maka, kalau atas nama pribadi, sikap pertama adalah berlapang dada. Bisa jadi kita belum tahu pendapat itu, sehingga kita harus menghargai pandangan orang lain.
Namun dalam organisasi, perbedaan butuh arahan. Di sinilah pentingnya peran seorang leader, kalau perbedaan menyangkut hal prinsip, seperti soal keyakinan atau ibadah, maka pemimpin harus menegaskan: “kita berdasarkan prinsip ini.” Semua diarahkan mengikuti prinsip yang jelas.
Kalau perbedaan hanya soal teknis, maka keputusan tetap di tangan pemimpin. Dalam rapat, perbedaan pendapat itu wajar: ada yang usul A, ada yang usul B, ada yang usul C. Tapi setelah diputuskan, semua harus menjalankan, meskipun awalnya tidak sependapat. Inilah berorganisasi.
Semua ini bisa berjalan kalau ada pemimpin yang berwibawa, tegas, berkomitmen, dan luas pandangannya. Kalau pemimpin tidak punya wibawa, apa yang dikatakannya sulit dijalankan.
Jadi menghadapi perbedaan ada dua:
Kalau pribadi → berlapang dada, karena setiap orang punya alasan.
Kalau dalam organisasi → ikuti arahan leader, agar perbedaan tetap membawa kebaikan.
Munkin ini dulu keterangan yang bisa saya sampaiakan
Baarakallahufiikum