Guru Susah Diajak Bekerjasama, Dengan Alasan Lebih Senior, Terus Apa Yang Harus Dilakukan Oleh Tim?

117. Apa yang harus kami lakukan  kepada ustadz yang susah diatur karna menganggap dirinya lebih senior?

Jawaban:

Setiap guru semestinya menjalankan tugas yang telah diamanahkan kepadanya. Apa yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, wali kelas, musyrif, maupun musyrifah—semuanya harus dijalankan sesuai porsinya. Intinya, setiap orang menyelesaikan amanahnya masing-masing, baik itu kepala sekolah atau posisi  lainnya, karena setiap tugas yang dikerjakan akan berbanding lurus dengan imbalan yang diterima.

Jika seseorang tidak menuntaskan pekerjaannya, bahkan tidak mengerjakannya sama sekali, sebenarnya dia sedang merusak dirinya sendiri, Ia sedang mencoreng nama baiknya, dan lebih dari itu, membawa pulang penghasilan ke rumah—untuk dimakan istri dan anaknya—dengan cara yang tidak baik. Karena pada hakikatnya, ia tidak bekerja sebagaimana mestinya. hal ini mengingatkan kita pada kisah tentang 40 ribu riyal di sebuah perusahaan di Riyadh—betapa pentingnya amanah dalam pekerjaan.

Jika kita diberi tugas untuk menegakkan disiplin, dan ternyata yang melanggar adalah seorang senior, maka gunakan pendekatan manajemen pekeuh (tegas namun santun). Temui beliau secara pribadi, Mulailah dengan bahasa rendah hati seperti,

“Ustadz, saya ada sedikit persoalan, ingin konsultasi, Kapan kira-kira ustadz bisa saya temui?”
Biasanya para senior lebih nyaman ditemui di rumah. Maka buatlah janji dan datang sesuai waktu yang disepakati.

Saat bertemu, sampaikan dengan adab:

“Ustadz, saat ini saya diamanahi untuk ikut menertibkan program dan memastikan semua guru menjalankannya dengan baik. Saya butuh arahan ustadz dalam menghadapi satu kendala ini.”Jangan langsung sebut nama, cukup contohkan,
Misalnya beliau ngajar matematika , “ada ustadz pengampu matematika yang sering datang terlambat. Kira-kira bagaimana cara terbaik saya menegur beliau dengan tetap menjaga adab? Mohon arahan dan bibingannya ustadz agar saya nanti ketika bertemu beliau, tetap sopan, tapi pekerjaan bisa saya kontrol dan aktivitas bisa jalan dengan baik, karena kasihan juga ustadz itu kalau tidak disiplinsilakan”.

Dengan begitu, kita tetap menunjukkan sikap hormat, tapi misi kedisiplinan tetap dijalankan.

 Sopan itu tetap, tegas itu wajibS. Kita tetap santun dalam bicara, tetap menghargai bahwa beliau adalah guru atau senior kita. Namun, saat menyangkut kedisiplinan dan tanggung jawab, kita harus tegak berdiri.
Baarakallahu fiikum.

You might also like

Kafa Institute Adalah mitra terpercaya dalam membangun SDM yang berkualitas dengan nilai-nilai Islami, profesional, dan berdaya guna baik secara pribadi maupun organisasi

Chat WhatsApp
Chat