
Efektifkah Pengasuh Sibuk di Luar Pesantren?
Menurut saya, Tidak.
Seorang pengasuh harus betul-betul memaksimalkan waktunya di dalam pesantren. Ia harus tahu kondisi lapangan dengan mata kepala sendiri, menyaksikan langsung problem yang ada.,Kalau hanya mengandalkan laporan, itu sudah berbeda.
Saya ingin sampaikan kepada para pengasuh, apalagi yang baru memulai: jangan terlalu cepat mendelegasikan, Baik itu imam shalat, pembinaan siswa dan guru, maupun urusan lapangan—jangan buru-buru diserahkan. Awalnya, pengasuh harus membimbing, mengarahkan, dan mengenal betul setiap persoalan. Setelah berjalan baik, barulah tugas didelegasikan sedikit demi sedikit.
Kalau dari awal semua didelegasikan, sementara pengasuh sibuk di luar, maka urusan dalam akan tercecer. Kalau pun nanti sudah stabil, bolehlah sesekali keluar: misalnya seminggu sekali atau hanya beberapa jam untuk urusan tertentu, hal Itu masih bisa. Tapi kalau hampir setiap hari di luar, pesantren tidak akan berjalan dengan baik.
Solusinya, urusan luar bisa ditangani oleh bagian humas. Tugas pengasuh adalah fokus mengurus ke dalam. Kalau ada orang luar yang butuh, biarkan datang ke pesantren. Sesekali pengasuh boleh keluar, tapi bukan untuk kesana-kemari mengisi kegiatan.
Ibarat ayam yang sedang mengerami telur, kalau sering ditinggal, maka tidak akan menetas. Begitu juga pesantren. Maka saran saya: pengasuh fokus ke dalam, sementara humas atau orang kedua mengurus komunikasi dengan masyarakat, instansi, dan pihak luar. Dengan begitu, amanah orang tua yang menitipkan anaknya betul-betul bisa kita jalankan.
Munkin begitu dulu keterangan yang bisa saya sampaikan.
Baarakallahufiikum