Apa Iya Pimpinan Tidak Bisa Membersamai Bawahan Dalam Kegiatan Kecil??

136. Adakah batasan/sikap yang perlu diperhatikan antara pemimpin dengan bawahan ustadz ?

Jawaban:

Kalau kita belajar dari siroh Nabawiyah, dari kisah kepemimpinan Islam, maka sebenarnya tidak ada batasan dalam pergaulan, karena pergaulannya terhormat.
Bawahan bisa bermain dengan atasan, pimpinan bisa makan bareng staf, bahkan bisa turun langsung mengerjakan pekerjaan kecil di lapangan bersama bawahan. Hadirnya seorang pemimpin di tengah bawahan justru menguatkan mental mereka bahkan bisa mengangkat semangat mereka, karena merasa dibimbing dan diarahkan.

Batasan hanya muncul pada level tertentu, misalnya ketika membicarakan rahasia pesantren atau strategi. Hal itu cukup diketahui oleh para leader, sementara bawahan cukup fokus pada tugas, pengembangan dan lainnya.

Tapi soal pergaulan umum—makan bersama, shalat bersama, bahkan bermain bersama—tidak ada masalah. Yang penting adab tetap dijaga. Kedekatan pemimpin dengan bawahan tidak akan mengurangi wibawa selama dua hal dijaga:

  1. Tidak melanggar syariat. Artinya tidak melakukan hal-hal yang dilarang, tidak ghibah, tidak bermaksiat dan sebagainnya.

  2. Tidak melanggar kesepakatan. Apa yang sudah disepakati jangan dilanggar hanya karena hubungan dekat dengan mereka.

Kalau dua hal ini terjaga, insya Allah hubungan pemimpin dan bawahan akan baik, akrab, sekaligus tetap berwibawa.

munkin begitu dulu keterangan yang bisa saya sampaikan

Baarakallahufiikum.

You might also like

Kafa Institute Adalah mitra terpercaya dalam membangun SDM yang berkualitas dengan nilai-nilai Islami, profesional, dan berdaya guna baik secara pribadi maupun organisasi

Chat WhatsApp
Chat