
145. Bagaimana cara menangani guru guru yang futur atau tidak bersemangat dalam mengasuh ust?
Jawaban:
Baik, pertanyaan yang bagus.
Guru yang tidak bersemangat membimbing siswa jelas akan berdampak pada anak didiknya. Saya sering menyampaikan, guru yang tidak menjiwai tugasnya itu seperti AC kehabisan freon: anginnya ada, suaranya ada, tapi hawa dinginnya tidak terasa.
Menghadapi guru seperti ini harus dengan pendekatan personal. Kalau jumlahnya sedikit, ajaklah mereka bincang satu per satu, Tanyakan rencana masa depan mereka, Apa cita-cita besarnya? Mau membawa hidup ini ke arah mana? Biasanya semangat yang padam berawal dari hilangnya harapan besar. Maka ajak dialog tentang harapan besar: ingin membawa perubahan apa, ingin memberi kontribusi apa.
Hidup ini seperti cicilan: hari ini adalah cicilan masa lalu, dan esok adalah cicilan hari ini. Kalau seorang ustadz bisa mencapai satu prestasi, itu karena proses yang ia jalani sebelumnya. Dan kalau ingin mencapai yang lebih besar, maka ia harus mulai melakukannya hari ini.
Mengasuh anak-anak sebenarnya adalah proses menggali dan mengasah diri. Mengajar berarti belajar. Membimbing berarti merawat diri, Apa pun yang kita berikan kepada orang lain sesungguhnya sedang memupuk prestasi dan meningkatkan kualitas diri kita sendiri.
Motivasi seperti ini bisa membangkitkan semangat mereka satu per satu. Kadang memang ada alasan pribadi yang belum terungkap. Bisa juga masalahnya di sistem: tidak ada penghargaan bagi yang semangat, tidak ada teguran bagi yang lalai. Tapi sesuai pertanyaan, kalau gurunya yang kurang gairah, maka ajaklah dia berdialog tentang masa depannya.
Munkin begitu dulu keterangan yang bisa saya sampaikan
Baarakallahufiikum.