
Bagaimana menghadapi orang cuek, Baik cuek terhadap anak-anak maupun lingkungan. Ini pertanyaan bagus. Rekan-rekan sekalian, di setiap komunitas atau lembaga jelas ada pimpinannya. Di sekolah ada pimpinan, di pesantren juga ada pimpinan.
Menghadapi orang cuek seperti ini, pertama perjelas tugas utama. Setiap orang harus diberitahu dan mendapat amanah yang jelas. Tugas-tugas utama ini dimaksimalkan dulu.
Selanjutnya, seseorang diajak untuk peka di luar tugas utamanya. Misalnya tugas utama sekretaris, tapi ada sapu miring dia ikut meluruskan. Tugas utama mengajar bahasa Inggris, tapi ada anak berantem ikut dileraikan. Tugas utama bendahara, tapi mati lampu dia ikut bertindak cerdas.
Setelah tugas utama selesai, tumbuhkan kebiasaan melakukan tindakan cerdas dan peka terhadap sekitar. Edukasi mereka tentang pentingnya peka terhadap lingkungan dan sesama.
Bagi pimpinan, bisa memancing semangat ini dengan apresiasi. Misalnya di akhir bulan umumkan “Ustadz paling peka bulan ini: Fulan” dan beri apresiasi. Yang hanya melaksanakan kewajiban standar tetap diberi pengakuan, yang di bawah standar dapat bimbingan atau peringatan.
Jika ini dilakukan terus-menerus, kepekaan akan meningkat. Salah satu cara melatihnya: pimpinan sendiri turun ke lapangan, menyapa siswa, meluruskan yang miring, mengembalikan barang yang tercecer ke tempatnya.
Kalau pimpinan melakukan tindakan peka ini, lama-lama akan terjadi perubahan
Munkin Begitu dulu keterangan yang bisa saya sampaiakan
Baarakallahufiikum