
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Solusi pertama: tanyakan siapa yang bertanggung jawab atas dia bersekolah di tempat itu.
Kedua: jika orang tuanya yang bertanggung jawab, pastikan apakah mereka benar-benar tidak sanggup membiayai, sampai anak itu mencuri. Hal ini perlu diselidiki terlebih dahulu.
Kalau sekilas jawabannya karena faktor ekonomi, maka pihak sekolah harus mencarikan solusi. Misalnya, kebutuhan bulanannya seperti sabun dan perlengkapan lain hanya sekitar 50 ribu, itu bisa diusahakan melalui bagian fundraising. Tujuannya, semua kebutuhannya terpenuhi sehingga ia tidak mencari dengan cara yang haram.
Dalam manajemen masalah, langkah pertama adalah menganggap masalah itu memang masalah. Anak mencuri atau mengambil barang harus dianggap serius. Setelah itu, telusuri penyebabnya, Apakah benar karena ekonomi? Betulkah ia tidak punya uang sama sekali, atau justru karena dorongan mencuri sudah menjadi kebiasaan? Ini harus dipastikan.
Kemudian, cek apakah ia hanya mencuri untuk kebutuhan itu saja atau ada motif lain, karena kebutuhan anak tidak hanya satu.
Solusinya, orang tua harus diberi tahu, pihak yang berhubungan langsung dengan anak juga perlu tahu bahwa ada masalah, kalau memang penyebabnya ekonomi, sekolah perlu membicarakan langkah pemenuhan kebutuhan agar kejadian tidak terulang. Tapi kalau penyebabnya sudah menjadi penyakit, maka perlu penanganan khusus — sebab kalau tidak, kebiasaan itu akan terus berulang.
Munkin begitu dulu keterangan yang bisa saya sampaikan,
Baarakallahufiikum