Tentang Kami

Kafa Institute Adalah mitra terpercaya dalam membangun SDM yang berkualitas dengan nilai-nilai Islami, profesional, dan berdaya guna baik secara pribadi maupun organisasi.

VISI 

Meningkatkan kualitas SDM kepengasuhan pesantren sehingga terwujud peradaban yang lebih baik   

MISI 

  • Menjadikan suru sebagai teladan bagi santri
  • Menjadikan guru muda percaya diri dan terampil mengasuh
  • Menumbuhkan Ruh kyai (visi pesantren) mampu diaplikasikan oleh guru dan santri
  • Mengoptimalkan sarana komunikasi guru dengan wali santri sebagai mitra dalam mendidik
  • Mewujudkan budaya hidup di pesantren selaras dengan nilai-nilai budaya hidup islami
  • Menjadikan guru sebagai orang tua bagi santri di Pesantren/ sekolah
  • Menjadikan pesantren/sekolah tempat yang nyaman bagi santri

SEJARAH BERDIRI 

September 2019 adalah launching program training kelas teladan Angkatan pertama. Waktu itu diikuti oleh 56 peserta dari berbagai daerah di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Progam ini sekaligus menandai lahirnya  DEA (Dormitory educator Academy) Sebagai lembaga training pengembangan SDM Pesantren yang menawarkan konsep kepengasuhan ‘Guru Membersamai Santri’.  

Dua puluh tahun lebih kami berkecimpung di dunia pesantren. Semakin ke sini, kami mendapati banyak sekali penurunan kualitas alumni (output) pondok pesantren. Mulai dari banyaknya alumni pesantren yang tidak peka (nunggu diperintah baru bekerja), kurang inisiatif, daya juang rendah, rapuh dalam meghadapi masalah, kurang adab kepada yang lebih tua, hingga kasus-kasus yang sampai pada pelanggaran syariat. Ini adalah wajah generasi yang dihasilkan dari system atau pola kepengasuhan sebelumnya. Walaupun itu bukan satu-satunya faktor utama. 

Fakta di atas adalah hasil kajian kami yang akhirnya membawa kami untuk mengimplementasikan konsep guru membersamai santri. Pada 20152018 kami mengelola pesantren dengan tanpa melibatkan organisasi santri (kakak kelas mengurus adik kelas). Sebagai gantinya, guru langsung terjun membersamai santri. Para guru tersebut harus siap menjadi pembimbing santri 24 jam hingga mereka pantas disebut musyrif/musyrifah atau guru asrama. 

Satu musyrif diberi amanah untuk membimbing 10 santri. Ia bertanggungjawab layaknya orang tua di pesantren. Guru itu yang membengunkan untuk sholat tahajud, membersamai sholat berjamaah di masjid, bersih-bersih kamar bersama hingga muhasabah bersama sebelum tidur.  

Hasil dari pola kepengasuhan yang kami terapkan dalam kurun waktu tersebut sungguh membuat kami bersyukur kepada Allah. Kasus bullying jarang terjadi. Kasus senioritas hampir tidak kami temukan. Kamar dan lingkungan pesantren bersih tanpa cleaning servis. Orang tua percaya kepada pesantren karena merasa anaknya aman, nyaman dan tenang. 

Adab santri kepada guru dan orang tua bisa dirasakan dalam keseharian. Saat pulang liburan, santri masih melakukan kebiasaan baik di pesantren.  

Mulai saat itu, sistem dan model kepengasuhan santri yang kami terapkan menjadi perbincangan para asatidz dari beragam penjuru. Hingga tak terhitung berapa pesantren yang study banding ke tempat kami waktu itu.   

Berangkat dari pengalaman tersebut dan atas usulan dari beberapa tokoh pesantren, kami pun mendirikan lembaga pengembangan SDM Pesantren: Dormitory Educator Academy yang berada di bawah badan hukum Yayasan Kafa Institute. Materi pelatihan berisi penjelasan tentang implementasi konsep guru membersamai santri yang pernah kami terapkan. Sehingga kami bukan sekadar berbicara tentang teori yang mengawangawang. Kami bukan trainer. Kami adalah implementor. 

Kafa Institute Adalah mitra terpercaya dalam membangun SDM yang berkualitas dengan nilai-nilai Islami, profesional, dan berdaya guna baik secara pribadi maupun organisasi

Chat WhatsApp
Chat